Lahan Gambut – Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Dosen UNRI
Dibeberapa daerah di Riau, kondisi tanah banyak berbentuk gambut. Gambut terbentuk tatkala bagian-bagian tumbuhan yang luruh terhambat pembusukannya, biasanya di lahan-lahan berawa, karena kadar keasaman yang tinggi atau kondisi anaerob di perairan setempat. Tidak mengherankan jika sebagian besar tanah gambut tersusun dari serpih dan kepingan sisa tumbuhan, daun, ranting, pepagan, bahkan kayu-kayu besar, yang belum sepenuhnya membusuk. Kadang-kadang ditemukan pula, karena ketiadaan oksigen bersifat menghambat dekomposisi, sisa-sisa bangkai binatang dan serangga yang turut terawetkan di dalam lapisan-lapisan gambut. (wikipedia).
Kualitas lahan gambut perlu ditingkatkan untuk penanggulan
gan kebakaran lahan, Sekelompok Dosen UNRI pada bulan September 2018 melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan Eko – Teknologi. Lokasi kegiatan di desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Riau. Adapun dosen yang telah turun ke lapangan yaitu Prof. Dr. Saktioto, MPHil, Drs. Defrianto, DEA, Drs. Riad Syech, MT, (Dari Jurusan Fisika FMIPA UNRI), Dr. Syahril, SSi, MT (dari Jurusan Pendidikan Fisika FKIP UNRI) dan Joko Risanto, SSI, M.Kom (dari Jurusan Komputer FMIPA UNRI)
Masih di Bulan yang sama, namun di lokasi yang berbeda Sekelompok Dosen Fisika FMIPA UNRI juga melakukan Pengabdian untuk meningkatkan kualitas Lingkungan air bawah tanah dengan menerapkan teknologi pengolahan air gambut menjadi air bersih melalui Teknologi Pasir Lambar.
Para dosen Universitas Riau (UR) yang terdiri dari Drs. Maksi Ginting, M.Si, Dr. Juandi M.Si, Dr. Erman Taer, Drs. Salomo, M.Si dan dan Drs. Antonius Surbakti, MSi, turun ke Lapangan dengan Sasaran masyarakat di Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau Untuk pengolahan air gambut menjadi air bersih.
Terlihat jelas antusiasme masyarakat menyambut tim dari UNRI selama pelaksanaan kegiatan tersebut, apalagi kegiatan ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan kehidupan mereka. (Zul)